a Page of Dhikr
Home » ; Kehormatan dan Kemuliaan Seorang Mukmin

Kehormatan dan Kemuliaan Seorang Mukmin

Written By ahmadhikr on 13 September 2017 | September 13, 2017


Dari Kitab Mukhtarul Ahadits
Hadits No. 12
Kehormatan dan Kemuliaan Seorang Mukmin


أَتَانِي جِبْرِيْـلُ، فَقَالَ: يَا مُـحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَـا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَـجْزِيٌّ بِهِ، وَاعْـلَـمْ أَنَّ شَرَفَ الـمُؤْمِنِ قِيَامُهُ بِاللَّيْلِ، وَعِــــزُّهُ اسْـتِـغْــنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ 
(رواه الـبـيهقى عن جابر)


Ataani teko marang ingsun, sopo Jibrilu jibril, faqaala ngucap sopo jibril: Ya Muhammad Hee Muhammad, ‘Isy uripo siro, Maa Syi’ta sak karepmu, wes sak kayangmu, Fainnaka setuhune siro, iku mayyitun bakal mati. Wa ahbib lan senengo siro, Maa ing barang Syi’ta kang karep sopo siro, Fainnaka setuhune siro, iku mufaariquhu bakal pisah. Wa’mal lan ngelakonono Maa ing barang syi’ta kang karep sopo siro Fainnaka setuhune siro, iku Majziyyun bih bakal diwales. Wa’lam lan ketahuilah, Anna syarafal mukmin kemuliaan lan keluhurane wong mukmin, iku qiyaamuhu billaili ing dalem qiyamullail, wa’izzahu lan kejayaane wong mukmin, iku istighnaauhu nek wes mandiri/ora mbutuhake, ‘anin-Naasi saking menungso/wong liyo.

Malaikat jibril telah datang kepadaku dan berkata: “Hai Muhammad, hiduplah sesukamu karena sesungguhnya engkau pasti mati, dan sukailah/cintailah apa/siapa yang engkau kehendaki karena sesungguhnya engkau akan berpisah darinya, dan beramallah sesukamu karena sesungguhnya engkau akan mendapatkan balasannya. Dan ketahuilah, bahwa kehormatan seorang mukmin terletak pada sholatnya (yang dilakukan) di malam hari, dan kemuliaannya terletak pada kemandiriannya dari pertolongan orang lain.” (HR. Imam Baihaqi melalui Jabir r.a)


Penjelasan:

Makna lahiriyah hadits ini ditunjukkan kepada Nabi Muhammad saw. Akan tetapi makna yang dimaksud secara umum, yaitu mencakup seluruh ummatnya. 

Bagian pertama dari hadits ini menganjurkan agar ber-zuhud terhadap perkara duniawi dan mencintai perkara ukhrawi. Betapapun lamanya manusia hidup di dunia, niscaya pada akhirnya ia akan mati juga karena tiada seorang pun yang hidup abadi di dunia ini, dan betapa pun cintanya seseorang kepada seseorang yang lain atau sesuatu, niscaya ia akan berpisah darinya, karena ia akan mati dan meninggalkannya. Setelah itu semua amal perbuatan yang telah dikerjakan selama hidupnya pasti akan mendapat balasannya; apabila amalnya baik, maka balasannya baik; dan apabila perbuatannya buruk, maka balasannya pun buruk pula.

Bagian kedua disebutkan bahwa kehormatan seorang mukmin itu terletak pada sholat (sunnahnya) di malam hari. Semakin rajin ia mengerjakan sholat sunnah di malam hari, semakin tinggi derajat yang dimilikinya disisi Allah swt. 

Kemudian pada bagian akhir dari hadits ini disebutkan bahwa seseorang dipandang hidup mulia apabila ia tidak meminta-minta kepada orang lain atau tidak menggantungkan hidupnya dari pertolongan orang lain.

Wallahu a’lam bis showab

_______________________

*Program reading hadits, one day one hadits di IIS PSM Magetan

Disarikan dari:
(1) Pengajian KH. Marzuki Mustamar
(2) Syarah Mukhtarul Ahadits oleh KH. Moch Anwar; H. Anwar Abu Bakar, Lc dan Drs. li Sufyana M. Bakri



Share

ahmadhikr

Berasal dari kota kecil nan indah di lereng gunung Lawu, Magetan. Bisa dihubungi melalui email: ahmad.elmagetany@gmail.com

0 komentar :

Post a Comment